Hey guys, pernah bingung nggak sih antara kata "approve" dan "approved"? Keliatannya mirip, tapi ternyata punya makna dan fungsi yang beda, lho. Nah, biar nggak salah paham lagi, yuk kita kupas tuntas perbedaan dua kata ini. Siap?

    Membedah Kata "Approve"

    Jadi gini, approve itu adalah kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris yang artinya adalah menyetujui, mengesahkan, atau meluluskan sesuatu. Think of it as the action of giving the go-ahead. Ketika kamu bilang "I approve this," itu artinya kamu sedang dalam proses memberikan persetujuan. Kata ini sering banget dipakai dalam konteks formal, kayak di dunia kerja, bisnis, atau pemerintahan. Misalnya, seorang manajer approve anggaran proyek baru, atau seorang guru approve pengajuan cuti muridnya. Kuncinya di sini adalah action-nya, lagi ngasih lampu hijau. Jadi, kalau kamu mau bilang "saya menyetujui," kamu pakai "I approve." Simpel kan? Ingat, approve itu kata dasarnya, yang nunjukin kegiatannya lagi berlangsung atau keinginan untuk menyetujui. Jangan sampai salah pakai, ya! Kalau kamu lihat di formulir atau dokumen, kadang ada kolom yang minta kamu "Approve" atau "Reject." Nah, di situ kamu diminta melakukan tindakan persetujuan atau penolakan. Approve ini bisa juga jadi kata kerja transitif, artinya butuh objek. Misalnya, "The committee will approve the proposal." Komite akan menyetujui proposal tersebut. Proposal di sini adalah objeknya. Jadi, selalu perhatikan konteks kalimatnya, guys. Approve itu punya peran penting dalam menunjukkan niat atau proses persetujuan. Bisa juga muncul dalam bentuk infinitive, seperti "They want to approve the plan," atau dalam bentuk present participle, "He is approving the documents." Intinya, selama kata itu merujuk pada tindakan menyetujui, maka yang kamu pakai adalah approve. Jangan lupa juga kalau approve ini punya bentuk lampau dan past participle yaitu approved, tapi itu beda cerita lagi. Yang penting sekarang paham dulu approve itu apa. Approve adalah kata kerja yang menunjukkan aksi memberikan persetujuan. Ini penting banget buat dipahami agar komunikasi kamu, baik lisan maupun tulisan, jadi lebih efektif dan profesional. Mau itu dalam percakapan sehari-hari, email bisnis, atau bahkan saat mengisi formulir penting, mengerti perbedaan ini bisa bikin kamu selangkah lebih maju. Jadi, kapan terakhir kali kamu approve sesuatu? Coba diingat-ingat deh! Approve itu seringkali jadi kata yang diucapkan atau ditulis sebelum sebuah keputusan final dibuat, atau sebagai instruksi untuk memberikan izin. Misalnya, "Please approve my request." Tolong setujui permintaan saya. Di sini jelas banget, yang diminta adalah tindakan persetujuan dari si penerima pesan. Approve adalah inti dari sebuah keputusan yang positif. Makanya, kata ini sering muncul dalam berbagai proses pengambilan keputusan, mulai dari yang sederhana sampai yang sangat kompleks. Approve juga bisa dipasangkan dengan berbagai preposisi, meskipun paling umum adalah tanpa preposisi langsung atau diikuti objek. Misalnya, "He approved of her decision." Dia menyetujui keputusannya. Dalam kasus ini, "of" digunakan, yang sedikit mengubah nuansa tapi intinya tetap sama: persetujuan. Namun, dalam penggunaan yang paling umum, seperti dalam konteks bisnis atau administratif, approve langsung diikuti oleh objeknya. Approve adalah kata yang dinamis, yang menunjukkan proses aktif. Memahami penggunaannya dengan benar akan meningkatkan kredibilitas kamu, terutama dalam lingkungan profesional. Ingat, approve adalah kata kerja yang mengekspresikan tindakan menyetujui. Jadi, pastikan kamu menggunakannya tepat pada waktunya. Approve juga bisa jadi bagian dari frasa yang lebih kompleks, tapi dasarnya tetap sama: memberikan lampu hijau. Jadi, kalau kamu ragu, tanyakan pada diri sendiri: apakah ini merujuk pada aksi menyetujui itu sendiri? Kalau iya, kemungkinan besar yang kamu butuhkan adalah approve.

    Mengenal Kata "Approved"

    Nah, kalau approved, ceritanya sedikit berbeda. Approved ini adalah bentuk past participle dari kata kerja "approve". Apa sih artinya past participle? Gampangnya, approved ini bisa berfungsi sebagai kata sifat (adjective) atau bagian dari perfect tenses (misalnya, present perfect, past perfect) dan passive voice. Jadi, approved itu menggambarkan hasil dari tindakan menyetujui. Sesuatu yang sudah disetujui. Misalnya, "This is an approved design." Desain ini sudah disetujui. Di sini, approved berfungsi sebagai kata sifat yang menjelaskan kata benda "design". Dia bukan lagi aksi yang sedang terjadi, tapi status dari desain tersebut. Bisa juga seperti ini: "The project has been approved." Proyek tersebut telah disetujui. Nah, ini contoh penggunaan dalam passive voice dengan present perfect tense. Intinya, approved itu nunjukin kalau sesuatu itu sudah beres disetujui. Dia itu statusnya final, udah dapat lampu hijau. Jadi, kalau kamu mau bilang sesuatu itu telah disetujui atau yang sudah disetujui, gunakanlah approved. Pahami ini baik-baik, guys, biar nggak keliru. Approved itu merepresentasikan sebuah kondisi atau status yang telah dicapai. Berbeda dengan approve yang merupakan aksi, approved lebih ke deskripsi dari sesuatu yang sudah lewat proses persetujuan dan dinyatakan sah atau valid. Dalam dunia kerja, kamu sering banget lihat kata approved di dokumen, laporan, atau bahkan di email konfirmasi. "Your leave request is approved." Permintaan cuti kamu sudah disetujui. Perhatikan kata "is approved". Ini adalah bentuk passive voice, yang menekankan bahwa sesuatu telah terjadi pada subjek (permintaan cuti). Kadang juga bisa berdiri sendiri sebagai penanda. Misalnya, kamu lihat sebuah dokumen yang ada cap atau tanda centang bertuliskan "APPROVED". Itu artinya, dokumen tersebut sudah melalui proses peninjauan dan dinyatakan layak atau benar. Approved itu memberikan kepastian. Kalau approve itu tentang proses, approved itu tentang hasil. Mengerti? Jadi, approved ini adalah bentuk yang lebih final. Ketika sesuatu itu approved, artinya sudah tidak ada keraguan lagi, sudah final dan sah. Ini sangat penting dalam pengambilan keputusan dan alur kerja, karena approved menandakan bahwa sebuah item telah memenuhi semua kriteria yang diperlukan dan siap untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya. Misalnya, sebuah proposal yang approved berarti siap untuk didanai atau diimplementasikan. Sebuah desain yang approved berarti siap untuk diproduksi. Jadi, approved ini adalah kata yang memberikan rasa aman dan kepastian. Approved ini seringkali menjadi kata kunci yang ditunggu-tunggu dalam banyak proses. Ketika kamu mendengar kata approved, itu berarti perjuangan atau proses pengajuan kamu sudah sampai pada titik akhir yang positif. Approved juga bisa digunakan untuk menjelaskan kualitas atau standar. Contohnya, "This product meets approved safety standards." Produk ini memenuhi standar keamanan yang disetujui. Di sini, approved bertindak sebagai penjelas dari "safety standards", menunjukkan bahwa standar tersebut telah melewati proses verifikasi dan pengesahan. Jadi, intinya, approved itu adalah bentuk yang lebih final, yang menggambarkan sesuatu yang sudah mendapatkan persetujuan resmi. Approved adalah penanda bahwa sebuah tahapan telah selesai dengan sukses. Approved adalah bentuk yang paling sering kamu temui dalam konteks hasil akhir. Ketika kamu mengirimkan sesuatu dan mendapat balasan bahwa itu sudah approved, itu artinya kamu sudah berhasil melewati prosesnya. Approved memberikan konfirmasi positif. Jadi, jangan bingung lagi ya, guys. Approved itu adalah hasil, sedangkan approve itu aksinya.

    Kapan Pakai yang Mana?

    Oke, biar makin jelas, ini dia panduannya, guys:

    1. Gunakan "Approve" (kata kerja):

      • Ketika kamu sedang melakukan tindakan menyetujui.
      • Contoh: "I approve your request." (Saya menyetujui permintaanmu.)
      • Contoh: "The boss needs to approve this." (Bos perlu menyetujui ini.)
      • Contoh: "We are waiting for them to approve the budget." (Kami menunggu mereka menyetujui anggaran.)
    2. Gunakan "Approved" (past participle/adjective):

      • Ketika kamu mendeskripsikan sesuatu yang sudah disetujui.
      • Ketika membentuk perfect tenses atau passive voice.
      • Contoh: "Your request has been approved." (Permintaanmu telah disetujui.)
      • Contoh: "This is an approved method." (Ini adalah metode yang sudah disetujui.)
      • Contoh: "The plan was approved yesterday." (Rencananya disetujui kemarin.)

    Jadi, bedanya itu terletak pada waktu dan fungsi kata tersebut dalam kalimat. Approve itu aksinya, approved itu hasilnya atau statusnya.

    Contoh dalam Kalimat Sehari-hari

    Biar makin nempel di otak, yuk kita lihat beberapa contoh lain:

    • Salah: "The manager approved the document." (Ini benar kalau manajernya udah selesai menyetujui kemarin atau sebelumnya, tapi kalau mau bilang manajer sedang menyetujui, jadi salah)
    • Benar: "The manager approves the document." (Manajer menyetujui dokumennya - sekarang atau biasanya)
    • Benar: "The manager is approving the document." (Manajer sedang menyetujui dokumennya - saat ini)
    • Benar: "The document is approved." (Dokumennya sudah disetujui - statusnya final)
    • Benar: "The manager has approved the document." (Manajer telah menyetujui dokumennya - perfect tense, hasil sudah ada)

    Perhatikan perbedaannya, guys. Yang satu nunjukkin aksi, yang satu nunjukkin status atau hasil akhir.

    Kesimpulan: Kuncinya Ada di Fungsi!

    Jadi, teman-teman, approve dan approved itu memang bersaudara, tapi punya tugas masing-masing. Approve itu adalah kata kerja aktif yang menunjukkan proses atau tindakan menyetujui. Sementara itu, approved adalah past participle yang seringkali berfungsi sebagai kata sifat atau bagian dari passive voice, yang menggambarkan hasil atau status dari sesuatu yang sudah disetujui. Kuncinya adalah memahami fungsi dan konteks penggunaannya dalam kalimat. Kalau kamu mau bilang tentang aksinya, pakai approve. Kalau kamu mau bilang tentang hasilnya atau sesuatu yang sudah final, pakai approved. Semoga penjelasan ini bikin kalian makin pede ya buat pakai kedua kata ini tanpa salah lagi. Gampang kan? Sekarang kamu sudah lebih paham beda nya approve dan approved, jadi bisa lebih percaya diri saat berkomunikasi, baik dalam bahasa Indonesia maupun saat menggunakan bahasa Inggris. Tetap semangat belajar, guys!