- "Lantaran teu hujan sababaraha bulan, taneuh di kebon jadi ngaladog." (Karena tidak hujan beberapa bulan, tanah di kebun jadi kering/tandus.)
- "Usum halodo kieu mah, walungan oge loba nu ngaladog." (Musim kemarau seperti ini, sungai juga banyak yang kering.)
- "Pigaweun loba tapi bayaran saeutik, matak ngaladog wae ayeuna mah." (Pekerjaan banyak tapi bayaran sedikit, makanya kering/bokek terus sekarang.)
- "Si Ujang kamari teu bisa milu arisan, cenah ngaladog." (Si Ujang kemarin tidak bisa ikut arisan, katanya bokek.)
- Garing: Ini yang paling dekat artinya, merujuk pada kondisi kering.
- Tandus: Mirip dengan garing, sering dipakai untuk tanah.
- Kere: Dalam Bahasa Sunda gaul, ini artinya bokek atau gak punya uang.
- Tepos: Istilah gaul lain untuk kondisi keuangan yang sedang sulit.
- Bolongot: Ini agak jarang dipakai, tapi bisa berarti kosong atau gak ada isi.
Guys, pernah gak sih kalian denger kata "ngaladog" pas lagi ngobrol pake Bahasa Sunda? Mungkin ada yang udah familiar, tapi buat yang belum, pasti penasaran dong artinya apa? Nah, artikel kali ini bakal ngebahas tuntas soal arti ngaladog dalam Bahasa Sunda biar kalian gak bingung lagi. Siap-siap nambah kosakata Sunda kalian, ya!
Memahami Akar Kata "Ngaladog"
Sebelum kita loncat ke artinya, yuk kita bedah dulu asal-usul kata "ngaladog" ini. Dalam Bahasa Sunda, banyak kata yang dibentuk dari penambahan imbuhan ke sebuah kata dasar. Nah, "ngaladog" ini berasal dari kata dasar "ladog". Apa sih artinya "ladog" itu sendiri? Gampangnya, "ladog" itu artinya kering, tandus, atau tidak subur. Jadi, kalau ada tanah yang ladog, artinya tanah itu susah ditanami karena kurang air atau nutrisi. Paham sampai sini, guys?
Dari kata dasar "ladog" inilah muncul kata kerja "ngaladog". Imbuhan "nga-" ini biasanya menunjukkan suatu tindakan atau proses. Jadi, kalau diartikan secara harfiah, "ngaladog" itu berarti sedang dalam kondisi kering, tandus, atau menjadi kering/tandus. Maknanya bisa merujuk pada kondisi tanah, tapi gak menutup kemungkinan juga dipakai untuk hal lain yang sifatnya mengalami kekeringan atau kekurangan.
Penggunaan Kata "Ngaladog" dalam Percakapan Sehari-hari
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting, yaitu gimana sih penggunaan kata ngaladog dalam Bahasa Sunda sehari-hari? Ternyata, kata ini cukup fleksibel dan bisa dipakai dalam berbagai konteks, lho. Gak cuma buat ngomongin tanah aja, tapi bisa juga buat menggambarkan situasi lain.
1. Kondisi Tanah atau Lingkungan
Ini adalah penggunaan yang paling umum dan paling gampang dipahami. Kalau ada petani ngomong, "Wah, musim kemarau panjang gini, sawah jadi ngaladog," itu artinya sawahnya lagi kering kerontang karena gak ada hujan. Atau kalau lagi jalan di daerah yang gersang, bisa juga dibilang, "Daerah ini ngaladog banget, susah cari air."
Contoh lain:
Di sini, kata "ngaladog" dengan jelas menggambarkan kondisi fisik suatu tempat yang kekurangan air atau kelembaban.
2. Kondisi Finansial atau Keuangan
Selain untuk menggambarkan kondisi fisik, arti ngaladog dalam Bahasa Sunda juga sering dipakai untuk menggambarkan kondisi keuangan seseorang atau rumah tangga yang sedang sulit atau bokek. Mirip-mirip kayak istilah "kantong kering" atau "dompet tipis" lah kalau dalam Bahasa Indonesia.
Misalnya, kalau ada teman yang biasanya suka traktir tapi tiba-tiba pelit, bisa jadi dia lagi ngaladog. Atau kalau ada yang ngeluh, "Aduh, akhir bulan gini ngaladog euy, nunggu gajian." Itu artinya dia lagi gak punya uang.
Contoh lain:
Dalam konteks ini, "ngaladog" menggambarkan kondisi kekurangan atau kekeringan dalam hal finansial.
3. Kondisi Fisik atau Kesehatan (Jarang, tapi ada)
Kadang-kadang, meskipun jarang, kata "ngaladog" bisa juga dipakai untuk menggambarkan kondisi fisik seseorang yang lemas, lesu, atau kurang bertenaga, seolah-olah badannya kekeringan. Tapi ini bukan penggunaan yang umum banget, ya. Lebih sering pakai kata lain kayak "lesu" atau "leuleus".
Misalnya, kalau ada orang yang sakit dan badannya kelihatan pucat dan lemas, mungkin ada yang bisa bilang, "Sigana si Bibi teh ngaladog" (sepertinya Bibi itu lemas/kurang bertenaga). Tapi sekali lagi, ini bukan makna utamanya, guys.
Sinonim dan Padanan Kata "Ngaladog"
Biar makin kaya kosakata kalian, yuk kita lihat beberapa kata lain yang punya makna mirip atau bisa jadi padanan arti ngaladog dalam Bahasa Sunda:
Pemilihan kata tergantung konteksnya, guys. Kalau soal tanah, ya pakai "garing" atau "tandus" lebih pas. Kalau soal duit, "kere" atau "tepos" lebih sering dipakai di pergaulan anak muda.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Kering
Jadi, kesimpulannya, arti ngaladog dalam Bahasa Sunda itu gak cuma sebatas kering atau tandus aja, lho. Kata ini punya makna yang lebih luas dan bisa dipakai dalam berbagai situasi, mulai dari menggambarkan kondisi alam, keuangan, sampai kadang-kadang kondisi fisik. Keren kan Bahasa Sunda? Punya banyak kata yang unik dan kaya makna.
Dengan memahami arti ngaladog dan cara penggunaannya, kalian jadi makin pede dong ngobrol pake Bahasa Sunda? Jangan malu-malu buat nyoba pakai kata ini dalam percakapan kalian. Semakin sering dipakai, semakin fasih nanti jadinya. Inget, guys, belajar bahasa itu seru kalau kita terus eksplorasi dan praktek!
Semoga artikel ini bermanfaat dan nambah wawasan kalian tentang Bahasa Sunda, ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Lastest News
-
-
Related News
Pampers Aqua Pure Wipes: Gentle Clean For Your Baby
Alex Braham - Nov 12, 2025 51 Views -
Related News
How To Transfer Western Union From BCA: Easy Steps
Alex Braham - Nov 13, 2025 50 Views -
Related News
Podcasts In French: Your Spotify Guide
Alex Braham - Nov 12, 2025 38 Views -
Related News
IiFinance Trust Fund: Unlocking Opportunities
Alex Braham - Nov 12, 2025 45 Views -
Related News
Matheus Cunha At RB Leipzig: A Rising Star's Journey
Alex Braham - Nov 9, 2025 52 Views