Dalam dunia ekonomi, kita sering mendengar istilah motif ekonomi. Secara sederhana, motif ekonomi adalah alasan yang mendorong seseorang atau perusahaan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Nah, motif ekonomi ini ternyata ada dua jenis utama, yaitu motif ekonomi intrinsik dan motif ekonomi ekstrinsik. Kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang motif ekonomi ekstrinsik. Apa sih sebenarnya motif ekonomi ekstrinsik itu? Yuk, kita bahas tuntas!

    Apa Itu Motif Ekonomi Ekstrinsik?

    Motif ekonomi ekstrinsik adalah dorongan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang berasal dari faktor-faktor di luar diri sendiri. Dengan kata lain, seseorang melakukan tindakan ekonomi karena adanya iming-iming hadiah, pengakuan, atau keuntungan dari pihak lain. Jadi, bukan karena kesadaran atau keinginan dari dalam dirinya sendiri. Motif ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi eksternal.

    Untuk lebih jelasnya, mari kita bedah beberapa aspek penting dari motif ekonomi ekstrinsik:

    • Fokus pada Hasil: Motif ekstrinsik lebih menekankan pada hasil atau output dari kegiatan ekonomi tersebut. Seseorang akan termotivasi jika melihat adanya potensi keuntungan atau imbalan yang bisa didapatkan.
    • Pengaruh Eksternal: Dorongan utama berasal dari luar diri individu. Bisa berupa iming-iming materi, status sosial, atau pujian dari orang lain.
    • Sifatnya Instrumental: Kegiatan ekonomi dilakukan sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini biasanya bersifat eksternal, seperti mendapatkan uang, jabatan, atau penghargaan.

    Contoh Motif Ekonomi Ekstrinsik

    Agar lebih mudah memahami, berikut adalah beberapa contoh konkret dari motif ekonomi ekstrinsik dalam kehidupan sehari-hari:

    1. Seorang karyawan bekerja lembur demi mendapatkan bonus: Dalam hal ini, dorongan untuk bekerja lebih keras bukan berasal dari kecintaan terhadap pekerjaan, melainkan karena adanya insentif berupa bonus yang dijanjikan oleh perusahaan. Bonus ini menjadi daya tarik utama yang memotivasi karyawan tersebut.
    2. Seorang pedagang memberikan diskon besar-besaran untuk menarik pelanggan: Pedagang tersebut tidak serta merta memberikan diskon karena ingin berbagi rezeki. Tujuannya adalah untuk meningkatkan volume penjualan dan keuntungan secara keseluruhan. Diskon menjadi alat untuk mencapai tujuan tersebut.
    3. Seorang petani menggunakan pupuk kimia agar hasil panennya meningkat: Petani tersebut mungkin tidak terlalu peduli dengan dampak lingkungan dari penggunaan pupuk kimia. Yang terpenting baginya adalah meningkatkan hasil panen agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
    4. Seorang siswa belajar giat agar mendapatkan nilai bagus dan pujian dari guru: Siswa tersebut mungkin tidak benar-benar menikmati proses belajar. Ia belajar keras karena ingin mendapatkan nilai tinggi yang akan membanggakan orang tua dan membuatnya mendapatkan pujian dari guru.
    5. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk meningkatkan citra perusahaan: Meskipun kegiatan CSR terlihat mulia, seringkali ada motif ekonomi ekstrinsik di baliknya. Perusahaan melakukan CSR untuk meningkatkan citra positif di mata masyarakat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan keuntungan perusahaan.

    Perbedaan Motif Ekonomi Ekstrinsik dan Intrinsik

    Setelah memahami apa itu motif ekonomi ekstrinsik, penting juga untuk mengetahui perbedaannya dengan motif ekonomi intrinsik. Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan utama antara keduanya:

    Fitur Motif Ekonomi Ekstrinsik Motif Ekonomi Intrinsik
    Sumber Dorongan Faktor eksternal (hadiah, pengakuan, keuntungan) Faktor internal (kepuasan, minat, nilai-nilai pribadi)
    Fokus Hasil atau output dari kegiatan ekonomi Proses atau kegiatan ekonomi itu sendiri
    Sifat Instrumental (kegiatan sebagai alat untuk mencapai tujuan eksternal) Ekspresif (kegiatan sebagai wujud ekspresi diri dan pemenuhan kebutuhan internal)
    Contoh Bekerja lembur demi bonus, memberikan diskon untuk menarik pelanggan Melukis karena hobi, menanam pohon karena cinta lingkungan
    Dampak Jangka Panjang Dapat meningkatkan produktivitas dalam jangka pendek, tetapi kurang berkelanjutan jika imbalan tidak ada Lebih berkelanjutan karena didasari oleh minat dan kepuasan pribadi, tetapi mungkin tidak secepat ekstrinsik

    Dampak Positif dan Negatif Motif Ekonomi Ekstrinsik

    Sama seperti hal lainnya dalam hidup, motif ekonomi ekstrinsik juga memiliki sisi positif dan negatif. Berikut adalah beberapa dampaknya:

    Dampak Positif:

    • Meningkatkan Produktivitas: Iming-iming hadiah atau keuntungan dapat memacu seseorang atau perusahaan untuk bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak.
    • Mendorong Inovasi: Dalam persaingan untuk mendapatkan keuntungan, perusahaan terdorong untuk berinovasi dan menciptakan produk atau layanan yang lebih baik.
    • Meningkatkan Efisiensi: Motif ekstrinsik dapat mendorong perusahaan untuk mencari cara-cara yang lebih efisien dalam menghasilkan barang atau jasa agar dapat meningkatkan keuntungan.
    • Memacu Pertumbuhan Ekonomi: Secara agregat, motif ekstrinsik dapat memacu pertumbuhan ekonomi karena mendorong produksi dan konsumsi.

    Dampak Negatif:

    • Fokus Jangka Pendek: Karena berorientasi pada hasil, motif ekstrinsik seringkali membuat orang atau perusahaan fokus pada keuntungan jangka pendek dan mengabaikan dampak jangka panjang.
    • Perilaku Tidak Etis: Dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan, orang atau perusahaan mungkin tergoda untuk melakukan perilaku tidak etis, seperti korupsi, penipuan, atau eksploitasi.
    • Kurangnya Kepuasan Kerja: Jika hanya termotivasi oleh faktor eksternal, seseorang mungkin tidak merasakan kepuasan kerja yang sejati. Hal ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan penurunan motivasi dalam jangka panjang.
    • Merusak Lingkungan: Dalam mengejar keuntungan, perusahaan mungkin mengabaikan dampak lingkungan dan melakukan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

    Bagaimana Menyeimbangkan Motif Ekonomi Ekstrinsik dan Intrinsik?

    Idealnya, dalam melakukan kegiatan ekonomi, kita perlu menyeimbangkan antara motif ekstrinsik dan intrinsik. Terlalu fokus pada motif ekstrinsik dapat membuat kita kehilangan arah dan mengabaikan nilai-nilai penting lainnya. Sebaliknya, terlalu fokus pada motif intrinsik mungkin membuat kita kurang termotivasi untuk mencapai hasil yang optimal.

    Berikut adalah beberapa tips untuk menyeimbangkan kedua motif tersebut:

    1. Temukan Passion Anda: Cari tahu apa yang benar-benar Anda sukai dan kuasai. Ketika Anda melakukan sesuatu yang sesuai dengan passion, Anda akan lebih termotivasi secara internal dan eksternal.
    2. Tetapkan Tujuan yang Jelas: Tentukan apa yang ingin Anda capai dalam jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan yang jelas akan membantu Anda untuk tetap fokus dan termotivasi.
    3. Cari Makna dalam Pekerjaan Anda: Cobalah untuk melihat makna yang lebih besar dalam pekerjaan Anda. Bagaimana pekerjaan Anda dapat memberikan dampak positif bagi orang lain atau lingkungan sekitar?
    4. Apresiasi Diri Sendiri: Jangan hanya fokus pada pengakuan dari orang lain. Belajarlah untuk mengapresiasi diri sendiri atas setiap pencapaian yang Anda raih, sekecil apapun itu.
    5. Jaga Keseimbangan Hidup: Jangan biarkan pekerjaan atau bisnis Anda menguasai seluruh hidup Anda. Luangkan waktu untuk bersantai, berolahraga, dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.

    Kesimpulan

    Motif ekonomi ekstrinsik adalah dorongan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang berasal dari faktor-faktor di luar diri sendiri. Motif ini sangat dipengaruhi oleh iming-iming hadiah, pengakuan, atau keuntungan dari pihak lain. Meskipun dapat meningkatkan produktivitas dan memacu pertumbuhan ekonomi, motif ekstrinsik juga memiliki dampak negatif, seperti fokus jangka pendek, perilaku tidak etis, dan kurangnya kepuasan kerja. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan antara motif ekonomi ekstrinsik dan intrinsik agar kita dapat mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dan bermakna.

    Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang motif ekonomi ekstrinsik. Sampai jumpa di artikel berikutnya!